Menikmati perjalanan pulang dan pergi antara kantor dan rumah, bertemu dengan orang banyak yang berbeda setiap harinya, mengamati dan memperhatikan mereka mempunyai keasyikan tersendiri bagi ku.
Mengamati rupa-rupa yang mereka kenakan dan memperhatikan dandanan mereka membuatku banyak belajar dan mencari inspirasi tentang apa yang harus aku miliki dan aku butuhkan.
Ngomong-ngomong tentang apa yang saya butuhkan, ada sesuatu yang membuat saya berdecak kagum. Anak SD sudah pake handpone canggih banget, sebenernya itu butuh gak sih buat mereka?
Sering kali saya melihat, anak SD sudah pake Blackbarry. Bagi saya Blackbarry masih menjadi barang mewah. Yang menurut saya... Anak SD belum butuh. Tapi sekarang, dimana jaman yang menuntut kecanggihan berkomunikasi, telah mampu masuk kedalam kehidupan anak-anak yang seharusnya belum saat nya mereka menikmati semua itu. Mereka sudah dimanjakan dengan segala kecanggihan teknologi, yang sebenarnya menguntungkan namun juga merugikan.
Pernah suatu hari, saya kebetulan berada di lokasi dimana didalamnya terdapat anak-anak SMP dengan gaya yang bukan layaknya anak pada umurnya saat itu. Handpone keren, tas keren, baju seksi dan bermakeup.. oh luar biasa... Apakah jaman sudah benar-benar berubah?? Apakah jaman saat ini sudah menuntut kita dewasa lebih cepat?? Pernah juga saya mengira segerombolan anak-anak di depan saya itu adalah para mahasiswa tapi ternyata, masih sekolah menengah.
Pertanyaan iseng saya dan teman-teman adalah, “kita yang babyface apa mereka yang sudah dewasa terlalu cepat ya??” Kalo sudah begini, ini baik atau buruk sih??
Pernah pula saya iseng bertanya kepada beberapa teman-teman saya, “eumm... kalo kata kalian, enakan kalian hidup di jaman sekarang kayak mereka ini (menunjuk kearah anak-anak GAOL ABG) atau hidup di jaman kita, yang masih bertampang-tampang polos disaat umur mereka ini?”
Semua teman-teman saya, yang saat itu terdiri dari enam orang dengan tegas dan kompak menjawab “enakan jaman kita lah!”. Alasannya pun beragam, ada yang bilang, “eh kita mah enak, masih bisa kenal lagu anak-anak. Nah kalo mereka?? Rugi gak kenal lagu anak-anak”. Ada pula yang bilang, “eumm.... sekarang mah anak-anaknya pada belagu, jadi berkesan pamer”. Ada pula yang bilang, “ikhh... kita masih bisa main mainan tradisional. Masih bisa ngerasainnya, kalo mereka? Kayaknya gak deh...”.
Eummm... entahlah.. tapi setidaknya saya akui, antara mereka (ABG SD/SMP) saat ini memang sangat berbeda dengan keadaan saya dimasa tahun 2000-2005an lalu. Saya rasa, sangat sedikit sekali diantara mereka di jaman sekarang ini yang masih main barbie, BP-an, petak umpet, lempar kasti, selodor, congklak, dll. Mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri, baik itu dunia jejaring sosial ataupun dengan handphone mereka.
Ada dua hal pertanyaan yang mendasari semua itu, apakah perekonomian masyarakat Indonesia yang semakin baik? ataukah justru perkembangan jaman yang telah menghasut perkembangan otak mereka? Memfasilitasi mereka dengan semua yang moderen itu memang baik, tapi alangkah baiknya jika sewajarnya saja.
Ada dua hal pertanyaan yang mendasari semua itu, apakah perekonomian masyarakat Indonesia yang semakin baik? ataukah justru perkembangan jaman yang telah menghasut perkembangan otak mereka? Memfasilitasi mereka dengan semua yang moderen itu memang baik, tapi alangkah baiknya jika sewajarnya saja.
Mungkin ini pulalah yang menyebabkan mengapa satu persatu sesuatu yang tradisional milik kita diambil oleh bangsa lain, karena kita terlalu naif. Naif takut dibilang nggak “gaol” kalo belum pegang barang canggih, dan takut dibilang norak masih main mainan tradisional. Kita Seolah lupa dengan semua milik kita ditempo dulu karena kita terlalu asik dengan kemoderenan yang ada saat ini.
Jika saya yang sudah kepala dua ini main mainan tradisional sepertinya agak sedikit terdengar lucu ya... hehe
Jadi mungkin seharusnya, kalianlah para remaja muda yang masih belia yang memang masih dianggap pantas dan layak untuk bermain permainan tradisional ini. Setidaknya agar kita tidak akan lupa dengan semua yang ada dimasa dulu. Jika kita lupa, maka dengan sangat mudah akan diambil oleh orang lain. Mungkin kalimat singkatnya, “Jika bukan Kita yang menjaga dan melestarikannya, maka siapa lagi?”.
Tulisan ini hanyalah bentuk curahan hati, yang mencoba membandingkan apakah kehidupan moderen yang menuntut kecanggihan teknologi harus mengorbankan segala kehidupan yang menyenangkan dimasa remaja? padahal masa remaja itu adalah masa yang kaya akan permainan lucu dan mengesankan untuk dapat diceritakan dimasa tua kelak dengan anak dan cucu.
Semoga kalian yang membaca setidaknya bisa sedikit menumbuhkan kembali rasa rindu akan kenangan dimasa kecil dulu, dan untuk kalian yang kini hidup dengan permainan kecanggihan teknologinya, semoga mau sedikit mengenal permainan masa kecil kakak-kakak atau bahkan orang tua kalian tempo dulu. Dan semoga kita semua bisa mejaga kebudayaan kita, IDONESIA....
Sebuah lirik lagu yang merupakan lagu dimasa kecil namun kini? terlupakan bahkan nyaris direbut >,<
“Rasa Sayange”
Rasa sayange… rasa sayang sayange…
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari…
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur’an di waktu fajar…
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi…
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
hohho bener sekali put....
BalasHapusjaman kita dulu gak ada namanya ponsel atau apa skarang semakin cangih aja....^_^
jd kangen msa2 dulu.. hiks2...
BalasHapusbagus bgt tulisan lw...
oy gw blh minta ijin ga naro isi blog yg ini d'kaskus???
buat promosiin blog lw jg... hehehe
cz mnurut gw org2 perlu tau isi blog lw ini...
cukup menarik...
BalasHapuslike this lah,, hehe
@blackid : betulll.... remaja sekarang mana ada yang main BP-Bpan, masak-masakan, main pengantin-pengantinan.. hehehe
BalasHapus@Mukhlas Taqiyudin : huhu.. iy gw juga sedih, akh ngobrolnya lewat sms aj lah :D
@anjas : ok thx, semoga bisa bermanfaat :) terimakasih juga sdh membaca ;D
iyaa.. makanya sedih loh >,<
BalasHapusmasa kecil lebih indah daripada masa sekarang , namun masa sekarang jauh lebih indah pula dibanding masa kecil karena kita sudah bisa mengerti apa itu kehidupan dengan cobaan yang ada dari-Nya.
BalasHapusvisit juga ya http://catatan-yuki.blogspot.com/ . makasih