Selamat Datang..., enjoy us.. Semoga bermanfaat,Jangan lupa komen yah,Thanks

30 April 2011

Daunlah, yang Membuat Aku Berfikir....




Hari ini daun itu menguning
Esok dia akan terbang
Jatuh menyentuh bumi
Terhempas siap tersakiti.

Namun daun tak pernah mengeluh
Karena dia pasti akan jatuh
Terinjak dan membusuk
Menjadi manfaat bagi umat banyak..



Daun.. begitu banyak yang dapat kita contoh darinya. Dia mampu memberikan kehidupan pada sebatang pohon dengan klorofil-nya. Ketika ia jatuh ia tetap saja bermanfaat bagi sekitarnya. Ia rela membusuk, menjadi pupuk bagi pohonnya sendiri, menjadi makanan bagi cacing disekitarnya. 

Subhanallah....

Moment paling menyenangkan itu yaitu dimana ketika aku sedang duduk sendiri di bawah pohon, menikmati suasana sekitar, mengamati daun yang berguguran dan membusuk disekitarku. Acapkali aku berfikir, Apakah kelak ketika aku besar aku bisa bermanfaat untuk orang-orang disekitarku? Ketika aku tua, lemah dan tak berdaya.. apakah aku masih bisa bermanfaat atau justru malah menjadi sampah tak berguna??
Sebuah renungan sederhana, 

Apa yang bisa aku lakukan untuk bekalku dimasa mendatang? Maka jawabannya adalah, ILMU. Ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak, ilmu yang diridoi oleh tuhan.

Apa sekarang aku telah bermanfaat bagi orang sekitar? Yah, pertanyaan sulit yang hanya bisa dijawab oleh orang-orang yang ada disekitar kita, biarkan mereka yang menilai. Namun setidaknya, aku sudah berusaha selalu ada untuk mereka. Mencoba setidaknya menjadi orang yang sedikit berarti bagi mereka. Dengan bantuan kecil itu, aku yakin bisa mengubah sesuatu menjadi lebih baik..

Semoga, kita bisa menjadi seperti daun dan mulailah belajar dari alam sekitar, hal sekecil apapun itu bisa menjadi inspirasi kita untuk menjadi lebih baik. 

11 April 2011

Kecil Ku Dulu, Tidak Seperti “Mereka” Sekarang..... (^_^)

Menikmati perjalanan pulang dan pergi antara kantor dan rumah, bertemu dengan orang banyak yang berbeda setiap harinya, mengamati dan memperhatikan mereka mempunyai keasyikan tersendiri bagi ku. 

Mengamati rupa-rupa yang mereka kenakan dan memperhatikan dandanan mereka membuatku banyak belajar dan mencari inspirasi tentang apa yang harus aku miliki dan aku butuhkan. 

Ngomong-ngomong tentang apa yang saya butuhkan, ada sesuatu yang membuat saya berdecak kagum. Anak SD sudah pake handpone canggih banget, sebenernya itu butuh gak sih buat mereka?

Sering kali saya melihat, anak SD sudah pake Blackbarry. Bagi saya Blackbarry masih menjadi barang mewah. Yang menurut saya... Anak SD belum butuh. Tapi sekarang, dimana jaman yang menuntut kecanggihan berkomunikasi, telah mampu masuk kedalam kehidupan anak-anak yang seharusnya belum saat nya mereka menikmati semua itu. Mereka sudah dimanjakan dengan segala kecanggihan teknologi, yang sebenarnya menguntungkan namun juga merugikan.

Pernah suatu hari, saya kebetulan berada di lokasi dimana didalamnya terdapat anak-anak SMP dengan gaya yang bukan layaknya anak pada umurnya saat itu. Handpone keren, tas keren, baju seksi dan bermakeup.. oh luar biasa... Apakah jaman sudah benar-benar berubah?? Apakah jaman saat ini sudah menuntut kita dewasa lebih cepat?? Pernah juga saya mengira segerombolan anak-anak di depan saya itu adalah para mahasiswa  tapi ternyata, masih sekolah menengah.

Pertanyaan iseng saya dan teman-teman adalah, “kita yang babyface apa mereka yang sudah dewasa terlalu cepat ya??” Kalo sudah begini, ini baik atau buruk sih??
Pernah pula saya iseng bertanya kepada beberapa teman-teman saya, “eumm... kalo kata kalian, enakan kalian hidup di jaman sekarang kayak mereka ini (menunjuk kearah anak-anak GAOL ABG) atau hidup di jaman kita, yang masih bertampang-tampang polos disaat umur mereka ini?”

Semua teman-teman saya, yang saat itu terdiri dari enam orang dengan tegas dan kompak menjawab “enakan jaman kita lah!”. Alasannya pun beragam, ada yang bilang, “eh kita mah enak, masih bisa kenal lagu anak-anak. Nah kalo mereka?? Rugi gak kenal lagu anak-anak”. Ada pula yang bilang, “eumm.... sekarang mah anak-anaknya pada belagu, jadi berkesan pamer”. Ada pula yang bilang, “ikhh... kita masih bisa main mainan tradisional. Masih bisa ngerasainnya, kalo mereka? Kayaknya gak deh...”.

Eummm... entahlah.. tapi setidaknya saya akui, antara mereka (ABG SD/SMP) saat ini memang sangat berbeda dengan keadaan saya dimasa tahun 2000-2005an lalu. Saya rasa, sangat sedikit sekali diantara mereka di jaman sekarang ini yang masih main barbie, BP-an, petak umpet, lempar kasti, selodor, congklak, dll. Mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka sendiri, baik itu dunia jejaring sosial ataupun dengan handphone mereka. 

Ada dua hal pertanyaan yang mendasari semua itu, apakah perekonomian masyarakat Indonesia yang semakin baik? ataukah justru perkembangan jaman yang telah menghasut  perkembangan otak mereka? Memfasilitasi mereka dengan semua yang moderen itu memang baik, tapi alangkah baiknya jika sewajarnya saja.

Mungkin ini pulalah yang menyebabkan mengapa satu persatu sesuatu yang tradisional milik kita diambil oleh bangsa lain, karena kita terlalu naif. Naif takut dibilang nggak “gaol” kalo belum pegang barang canggih, dan takut dibilang norak masih main mainan tradisional. Kita Seolah lupa dengan semua milik kita ditempo dulu karena kita terlalu  asik dengan kemoderenan yang ada saat ini.

Jika saya yang sudah kepala dua ini main mainan tradisional sepertinya agak sedikit terdengar lucu ya... hehe
Jadi mungkin seharusnya, kalianlah para remaja muda yang masih belia yang memang masih dianggap pantas dan layak untuk bermain permainan tradisional ini. Setidaknya agar kita tidak akan lupa dengan semua yang ada dimasa dulu. Jika kita lupa, maka dengan sangat mudah akan diambil oleh orang lain. Mungkin kalimat singkatnya, “Jika bukan Kita yang menjaga dan melestarikannya, maka siapa lagi?”.

Tulisan ini hanyalah bentuk curahan hati, yang mencoba membandingkan apakah kehidupan moderen yang menuntut kecanggihan teknologi harus mengorbankan segala kehidupan yang menyenangkan dimasa remaja? padahal masa remaja itu adalah masa yang kaya akan permainan lucu dan mengesankan untuk dapat diceritakan dimasa tua kelak dengan anak dan cucu.

Semoga kalian yang membaca setidaknya bisa sedikit menumbuhkan kembali rasa rindu akan kenangan dimasa kecil dulu, dan untuk kalian yang kini hidup dengan permainan kecanggihan teknologinya, semoga mau sedikit mengenal permainan masa kecil kakak-kakak atau bahkan orang tua kalian tempo dulu. Dan semoga kita semua bisa mejaga kebudayaan kita, IDONESIA....

Sebuah lirik lagu yang merupakan lagu dimasa kecil namun kini? terlupakan bahkan nyaris direbut >,< 
 
“Rasa Sayange”
 
Rasa sayange… rasa sayang sayange…
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari…
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur’an di waktu fajar…
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi…
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi